✓ Ukuran Lahan
✓ Kebutuhan Ruang
✓ Style / Referensi Desain yang disukai




✆ Telp.
Jabodetabek:
+6282146645837
✆ Telp.
Luar Jabodetabek:
+6282219788877
"Buat saja apa yang klien minta, kan itu uang uang mereka, rumah rumah mereka" suara istri saya memecah lamunan saya diatas kertas dan pulpen, menarik saya dari dimensi antah berantah. "Jika sudah, segera letakan kertasnya, jangan main game lagi, segera peluk anak istrimu..." demikian perintah, eh pinta istri saya lagi.
Masalahnya sih tidak semudah itu... ada kalanya permintaan klien terlalu berat untuk saya ikuti, bukannya saya egois, tapi karena saya tahu hasilnya akan jelek... bad bad bad...
"Lho kok bengong aja...?" seru istri saya lebih lanjut, dan kalimat terakhir malah membuat kepala saya terbenam diatas bantal, -btw, saya biasa membuat sket sambil tidur tiduran di bed.
Hal yang sulit adalah menjelaskan kepada sang klien betapa jelek idenya, tanpa menyinggung sang klien, duh... dan hal sulit kedua adalah saat ide yang jelek itu yang ternyata terpilih.
Istri saya adalah seorang dokter ahli syaraf, jadi saya menimbang nimbang kalimat yang sekiranya dia pahami untuk menggambarkan keadaan saya. "Sekiranya ada pasien, yang seharusnya mendapat obat A, tapi dia ngotot minta obat B yang tidak tepat tanpa argumen yang jelas, kira kira gimana kamu menggapinya ?" tanya saya kepada istri saya.
Ini sekali lagi bukan masalah ego, ini masalah give the best idea. Paman saya sekaligus arsitek yang memberikan banyak pelajaran arsitek kepada saya pernah berkata "Nak, arsitek dan klien itu ibarat pasangan suami istri, dan bangunan adalah anaknya, jangan pernah sekali sekali hanya karena kamu tidak suka dengan pasanganmu lalu kamu menghukum anaknya." yang saya bisa tafsirkan bebas "Lebih baik kamu berdebat dengan pasanganmu, untuk membuat anaknya baik." tapi proses "berdebat" inilah yang fragile..yang rigid... jangan sampai klien tersinggung padahal maksud kita baik.
Omong omong, setelah mendengar pertanyaan saya diatas, istri saya tidak menjawab, dan melengos melanjutkan tidurnya.
Ida Bagus Gede Sasra Bhanutama, ST
Principal Architect of Emporio Architect