Dipublikasikan 07 Agustus 2019
Ditulis oleh: Fairus Rizki Nurrahmawati, S.Ars
Jawa Tengah adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia yang terletak di tengah-tengah Pulau Jawa. Ibu kota provinsi ini adalah Semarang. Mayoritas penduduk Jawa Tengah bersuku jawa. Namun ada beberapa masyarakat yang bersuku sunda, dan biasanya mereka bermukim di perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Barat.
Seperti halnya dengan provinsi lain, di provinsi ini juga terdapat kebudayaan yang sangat khas, salah satunya ada rumah tradisional. Ada empat jenis rumah tradisional di Jawa Tengah yaitu rumah joglo, rumah berbentuk panggang pe, rumah berbentuk kampung, dan rumah berbentuk limasan. Di antara ke empat jenis rumah tradisional tersebut, rumah berbentuk joglo adalah rumah yang paling terkenal di masyarakat luas.
Rumah joglo adalah rumah yang diperuntukkan bagi kaum bangsawan. Konon, dikatakan bahwa material untuk membangun rumah joglo sangatlah mahal. Oleh sebabnya, dahulu tidak ada masyarakat biasa yang bisa membangun rumah joglo tersebut. Untuk diketahui bahwa material utama dalam pembangunan rumah joglo adalah kayu jati dan kayu sonokeling.
Untuk Anda yang belum mengetahui bentuk, ciri-ciri, atau pun bagian yang ada pada rumah tradisional Jawa Tengah itu, berikut adalah penjelasannya:
Pendopo
Pendopo pada rumah joglo biasanya berada di halaman depan rumah, dan tentunya berada terpisah dari rumah. Pada pendopo tidak disiapkan kursi, sebagai gantinya pemilik rumah akan menyediakan tikar sebagai alas untuk duduk. Sedangkan untuk dinding, biasanya akan dibiarkan terbuka, sehingga udara akan dengan bebas masuk. Keadaan demikianlah yang menyebabkan pendopo didaulat sebagai tempat terbaik untuk duduk bersantai bagi para penghuni rumah joglo di Jawa Tengah. Sebenarnya desain terbuka dari pendopo ini memiliki nilai filosofis tersendiri yaitu menggambarkan keramahan masyarakat Jawa, serta kecintaan mereka terhadapa alam.
Pringgitan
Setelah pendopo ada yang namanya pringgitan. Pringgitan inilah yang merupakan penghubung antara pendopo dengan bagian dalam rumah atau dalam bahasa jawa disebut omah dalem. Pada prnggitan ini biasanya dilangsungkan upacara perwayangan, atau pun upacara lainnya.
Omah Dalem
Omah Dalem adalah bagian pusat dari bangunan rumah joglo. Pada omah dalem inilah segala kegiatan penghuni rumah berlangsung. Omah dalem sama halnya dengan rumah lainnya, yaitu memiliki ruang tamu, ruang makan, dan kamar tidur serta dapur. Namun pembagian ruangan pada desain omah dalem biasanya lebih rumit. Bentuk bangunan ini membentuk persegi panjang dengan atap yang berbentuk tajug. Lantai pada omah dalem didesain tinggi dari permukaan tanah.
Sentong Atau Kamar Tidur
Sentong adalah istilah untuk kamar tidur pada rumah tradisional Jawa Tengah. Dahulu penentuan jumlah kamar tidur pada rumah joglo sebenarnya telah ditetapkan yaitu ada tiga kamar, yang terdiri dari kamar keluarga, kamar tidur untuk anak-anak, dan kamar tidur untuk para tamu yang mungkin menginap. Tetapi dewasa kini jumlah kamar tidak lagi dibatasi, tergantung keinginan dan kebutuhan penghuninya saja.
Atap Berbentuk Tajug
Atap pada rumah joglo berbentuk tajug. Bentuk tajug ini dipilih karena terinspirasi dari model gunung. Sebagaimana keyakinan orang Jawa kuno bahwa gunung adalah tempat tinggalnya Para Dewa yang selalu melindungi mereka dari mara bahaya. Oleh sebab itu, mereka menganggap bahwa jika rumah mereka dibangun dengan model atap tajug maka mereka akan selalu berada di bawah naungan Para Dewa.
Demikianlah ulasan mengenai “Keunikan Rumah Tradisional di Semarang, Jawa Tengah”. Semoga bisa menjadi bahan refrensi bagi pembaca.