Dipublikasikan 14 Maret 2015
Ditulis oleh: Fairus Rizki Nurrahmawati, S.Ars
Apakah Anda sedang berencana membangun rumah di Jakarta? Memilih jasa arsitek berkualitas di Jakarta yang tepat sangat penting untuk keberhasilan proyek Anda. Berikut ini adalah tips untuk memilih arsitek.
1. Cari Arsitek yang sesuai dengan Rencana Proyek
Begitu banyak ada arsitek di Jakarta dari berbagai jenis, mulai dari yang type arsitek rumah hingga high risk building. Pastikan Anda memilih arsitek yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda. Arsitek memiliki keterbatasan sebagaimana halnya manusia biasa, Arsitek yang sangat profesional pun akan lebih memilih 1 bidang bangunan, misalnya arsitek khusus bangunan high risk tidak cocok untuk merancang desain villa atau landed house, begitupun sebaliknya.
2. Cek Portofolio Arsitek
Anda wajib mengetahui portofolio yang disajikan oleh sang Arsitek, Anda dapat melihat melalui web officialnya atau datang langsung ke tempat kerja Arsitek. Lihat dan jika Anda merasa cocok dengan hasil-hasil desain arsitek tersebut, Anda dapat menanyakannya lebih lanjut. Namun jika Anda belum cocok, silakan cari perbandingan lain yang tentu lebih sesuai dengan selera dan kebutuhan Anda.
Umumnya semakin banyak semakin baik, karena semakin banyak jumlahnya maka semakin berpengalaman Sang Arsitek dalam mendesain berbagai Bangunan. Lihat juga hasil-hasil karyanya dimana jumlah banyak tapi kualitas buruk tidak menjadikannya opsi yang lebih baik.
3. Cek Tim yang bekerja
Arsitek yang merupakan tim atau perusahaan dengan lebih dari 1 arsitek memiliki kelebihan saling back up, dimana jika tiba2 Arsitek yang mendesain rumah/bangunan Anda mengalami hal-hal yang diluar dugaan, maka masih ada tim lainnya yang bisa melanjutkan proyek tersebut.
4. Cek Sistem dan Prosedurnya
Arsitek Profesional memiliki sistem dan prosedur dalam pelayanan, mulai dari sistem konsultasi (baik via offline dan online), tahap desain, perhitungan harga/biaya desain, sistem pembayaran, item-item apa saja yang akan didapatkan oleh klien, dst.nya.
5. Sebaiknya menyediakan perhitungan Biaya yang jelas
Arsitek memiliki cara perhitungan biaya yang jelas, lebih baik lagi jika harga sudah ditentukan di awal sehingga Anda tidak perlu was-was jika nanti kemahalan atau diluar dari kemampuan Anda. Pada umumnya, Arsitek biasanya memiliki perhitungan berdasarkan luas bangunan atau berdasarkan persentase nilai bangunan.
6. Sesuai dengan budget Anda
Sesuaikanlah dengan budget Anda, namun jangan cari yang asal murah jika kualitas harus dikorbankan. Standarnya biaya arsitek adalah kisaran 3-5% dari nilai bangunan, sebagai contoh jika kita membuat bangunan senilai 1Milyar maka biaya jasa arsitek standar yang optimal antara 30jt s/d 50jt tergantung style dan tingkat detailingnya. Semakin Detail kebutuhan Anda semakin mahal biaya gambarnya.
7. Cek Reputasi Arsitek
Cek juga reputasi arsitek melalui berbagai testimoni, penghargaan, dan media massa. Arsitek yang sudah menjadi narasumber dalam sebuah majalah desain atau koran harian nasional cukup dapat diperhitungkan. Anda dapat juga menanyakan kepada klien-klien mereka sebelumnya.
8. Lihat penampilan dan karakter sang Arsitek
Arsitek yang penampilannya tertata dengan baik memang tidak menjamin membuat desain Anda sebagus penampilannya, namun bagaimana dengan arsitek yang penampilannya saja tidak karu-karuan dan tidak sopan? Anda mesti extra hati-hati untuk melakukan cek portofolionya, mungkin saja arahnya lebih ke bidang seni namun melupakan penataan mengenai keamanan dan kerapian. Ada baiknya memilih arsitek yang memiliki kerendahan hati dan membuat Anda merasa nyaman, dan memberikan edukasi-edukasi yang jujur kepada Anda, Pilih dengan bijak partner terbaik Anda dalam mendesain bangunan.
9. Ajukan pertanyaan
Ajukanlah beberapa pertanyaan yang akan membuat Anda lebih meyakinkan Anda untuk memilih arsitek tersebut. Misalnya:
- Apakah Bapak/Ibu dapat mendesainkan saya sebuah bangunan .....(rumah/villa/resort/apartement/hotel/dsb) ?
- Berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan untuk mendesain bangunan ..... dengan luasan kira-kira ..... ?
- Berapa lama kira-kira lama pengerjaannya?
- Siapa yang dapat saya hubungi apabila saya bersedia menggunakan jasa Anda?
- Bagaimana prosedur dalam mendesain bangunan tersebut ?
- Dimana saya dapat menjumpai Bapak/Ibu jika ingin berkonsultasi langsung ?
- Berapa kali saya dapat melakukan revisi selama tahap desain ?
- File apa saja yang akan saya dapatkan setelah desain selesai ?
- dst.nya.
10. Memiliki tempat berkonsultasi
Arsitek yang jago tidak selalu mempunyai tempat berkonsultasi, mereka bisa saja datang ke rumah Anda, ketemuan di Mall dan sebagainya. Namun Arsitek yang jago dan baik, biasanya akan memberikan Anda pelayanan berupa office/kantor tempat berkonsultasi. Sehingga Anda tidak kebingungan dalam mencari Sang Arsitek jika diperlukan atau sewaktu-waktu Anda kehilangan smartphone sekaligus Kontak sang Arsitek.
11. Menggunakan Fitur 3D (Tiga Dimensi)
Arsitek yang berkualitas dapat mendesainkan bangunan 3 dimensi sehingga Anda sebagai orang awam mengerti bagaimana bentuk dan style bangunan yang akan dibangun dan mengurangi miss komunikasi antara Anda dengan Arsitek serta Pelaksana (Tukang/Mandor/Pemborong/Kontraktor).
12. Pastikan Hasil karya Sang Arsitek dapat dibangun
Pastikan hasil-hasil desain dari arsitek tersebut sudah pernah direalisasikan dalam bentuk sebuah bangunan finish sehingga Anda yakin bahwa hasil karya sang Arsitek memang benar-benar dapat dibangun.
13. Perhatikan Pengalaman Sang Arsitek
Perhatikan berapa lama Sang Arsitek telah berkecimpung dalam dunia arsitektur, arsitek yang profesional minimal memiliki pengalaman selama 5 tahun dan bertahan di satu bidang arsitek, tidak melakukan sambilan misalnya sambil kerja di bank dsb.nya. Kembali jumlah portofolio akan cukup menentukan, jika arsitek memiliki jam terbang tinggi maka seharusnya memiliki lebih dari 100 hasil desain seperti misalnya Emporio Architect yang merupakan salah satu dari jasa arsitek rumah terbaik di Jakarta.