Dipublikasikan 19 Juli 2018
Ditulis oleh: Fairus Rizki Nurrahmawati, S.Ars
Kota Bandung disebut juga Sunda merupakan kota terbesar dan sekaligus ibu kota dari Provinsi Jawa Barat. Kota Bandung disebut juga kota kembang karena pada zaman dulu banyak terdapat bunga-bunga yang tumbuh di kota ini. Karena keindahannya itu pula Kota Bandung disebut juga Paris Van Java. Saat ini kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan di Indonesia.
Gaya arsitektur di Kota Bandung banyak dipengaruhi oleh arsitektur kolonial bekas penjajahan Belanda. Banyaknya karya arsitektur kolonial di Bandung adalah akibat dari kebijakan Gubernur Jenderal J.P. de Graaf van Limburg Stirum yang ingin memindahkan ibu kota Hindia Belanda dari Batavia ke Bandung karena lebih nyaman untuk ditinggali. Gaya arsitektur Indo-Eropa pun muncul berkat banyaknya arsitek dari Belanda yang mendesain tata Kota Bandung.
Akulturasi budaya yang harmonis pun terjadi dalam karya-karya arsitektur Indo-Eropa di Kota Bandung karena dirancang melalui tangan dingin arsitek-arsitek besar Hindia-Belanda. Para arsitek ini selalu berupaya memadukan unsur budaya timur dan barat yang terlihat dari bentuk atap khas dari rumah-rumah tradisional Indonesia. Selain itu bangunan-bangunan di Kota Bandung memiliki orientasi ke arah pegunungan karena mengambil filosofi landscape tradisional Jawa dimana bangunan harus berorientasi ke arah sesuatu yang dianggap suci/sakral.
Saat ini Kota Bandung memiliki bangunan dengan gaya arsitektur Art Deco dalam jumlah banyak. Gaya Art Deco adalah gaya arsitektur yang mengekspresikan kekaguman manusia terhadap kemajuan teknologi dengan ciri memiliki elemen dekoratif geometris yang tegas dan keras. Walaupun Art Deco banyak dibangun pada masa Kolonial Belanda, saat ini juga banyak dibangun bangunan yang bergaya Art Deco dan bahkan sudah menjadi ciri khas desain bangunan di Kota Bandung.