Dipublikasikan 10 Agustus 2019
Ditulis oleh: Fairus Rizki Nurrahmawati, S.Ars
Setiap daerah pastinya memiliki arsitektur desainnya masing-masing, seperti misalnya untuk daerah Jakarta lebih banyak menerapkan gaya minimalis modern, mediterania, klasik dan lain-lain. Untuk daerah Bali, kebanyakan orang menyukai desain bergaya modern tropis. Mungkin karena factor lingkungan, yaitu cuaca di Bali yang cenderung panas. Atau bisa juga karena masyarakat terinspirasi dari desain Villa Bali yang ada di seputaran lingkungan tempat mereka tinggal.
Desain arsitektur Bali Modern Tropis merupakan perpaduan dari dua masa arsitektur yang berbeda, yaitu arsitektur modern dengan arsitektur tradisonal. Perpaduan dari dua masa arsitektur ini tentu akan menghasilkan suatu sensasi rumah yang lebih bagus.
Biasanya material dasar yang digunakan dalam pembangunan rumah-rumah dan bangunan lainnya di Bali adalah batu bata yang terbuat dari tanah liat, kayu kelapa, jerami atap, bambu, kayu jati, dan batu alam. Secara keseluruhan desain rumah di Bali lebih kepada mendekatkan penghuninya dengan alam sekitar.
Tetapi beberapa puluh tahun belakangan ini, terjadi pergeseran pola pikir masyarakat dalam segala bidang kehidupan, termasuk dalam bidang arsitektur. Perubahan dalam bidang arsitektur ini kemudian memunculkan gaya arsitektur Bali Modern Tropis. Lahirnya arsitektur Bali Modern Tropis dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, misalnya keinginan masyarakat yang cenderung mendapat doktrin dari budaya luar, yaitu trend mengikuti arus perkembangan gaya hidup modern. Selain itu, keberadaan lahan yang semakin sempit juga membuat banyak orang mendesain rumah dengan memfokuskan kepada hal yang fungsional tetapi mewah.
Namun meskipun terjadi perubahan gaya arsitektur, desain rumah di Bali tetap berpegang teguh pada filosofi dalam pembangunan rumah, yaitu diibaratkan seperti tubuh manusia, terdapat kepala, leher, badan, dan kaki.
Kepala Bangunan
Kepala bangunan yang dimaksud adalah atap rumah. Pada rumah modern tropis di Bali, bahan atap yang biasa digunakan adalah genteng yang terbuat dari tanah liat dan bercorak merah. Tetapi ada beberapa rumah modern tropis di Bali yang juga menggunakan genteng beton, beton cor, asbes, dan genteng keramik sebagai bahan dasar untuk atap. Untuk kerangka penahan genteng, karena sudah maju biasanya menggunakan baja ringan.
Leher Bangunan
Desain leher bangunan ini sesuai dengan filosofi pembangunan rumah di Bali. Leher bangunan ini biasanya hanya dibiarkan kosong, tanpa ada desain lekukan yang berarti, dan hanya berfungsi sebagai penghubung anatara badan bangunan dengan kepala bangunan.
Badan Bangunan
Badan bangunan pada desain modern tropis di Bali akan lebih menonjolkan unsur tradisional, tetapi tetap menggunakan bahan-bahan yang lebih berkualitas dan mudah didapatkan. Biasanya menggunakan andesit, serai, dan palimanan. Pada bagain dalam rumah diisi dengan beberapa ornament khas Bali. Namun terdapat beberapa perbedaan dengan desain tradisional, misalkan pada desain tradisional penempatan ornamen begitu ramai, sedangkan pada rumah modern tropis lebih sedikit dan lebih tertata.
Kaki Bangunan
Kaki bangunan yang dimaksud adalah fondasi, tiang bangunan, dan lantai. Pada fondasi biasanya menggunakan batu-batu alam, dengan lantai menggunakan marmer bermotif bunga. Tiang-tiang struktural yang diekspos menjadi perlambang tulang-tulang manusia yang memperkokoh bangunan. Tiang tersebut biasanya diukir sedemikian rupa agar menghasilkan sensasi estetika yang menawan. Pada rumah modern warna yang paling sering digunakan untuk tiang adalah warna putih keemasan.