✓ Ukuran Lahan
✓ Kebutuhan Ruang
✓ Style / Referensi Desain yang disukai
✆ Telp.
Jabodetabek:
+6282146645837
✆ Telp.
Luar Jabodetabek:
+6282219788877
Sudah memilih pengawas dan pelaksana dan siap membangun rumah idaman? Jika ya, maka sebelum Anda menandatangani kontrak kerjasama, coba pahami dulu mengenai Lump Sum dan Cost and Fee. Kedua istilah tersebut mungkin pernah Anda dengar walau kurang familiar dengan artinya. Karenanya kali ini Emporio Architect berbagi informasi mengenai Lump Sum dan Cost and Fee baik pengertian hingga kelebihan dan kekurangannya untuk pekerjaan pembangunan rumah. Yuk, simak bersama!
Apa itu Lump Sum?
Secara harfiah, lump sum merupakan sistem pembayaran jasa kontraktor yang dilakukan dengan membayarkan sejumlah besar uang di muka dalam sekali bayar, sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan proposal yang diajukan saat tender. Setelah Anda bayar, maka pengelolaan dana, pemilihan tukang, jadwal pekerjaan, pembelian material dan lainnya sepenuhnya dipegang oleh kontraktor sehingga Anda sebagai owner hanya terima jadi dan tidak bisa campur tangan.
Dari segi biaya, sistem lump sum atau borongan ini umumnya menghabiskan lebih banyak dana karena harga yang dipatok sudah terdiri dari 3 komponen yakni real cost, biaya overhead dan keuntungan kontraktor. Real cost adalah biaya sebenarnya saat kontraktor melaksanakan pembangunan. Sementara keuntungan kontraktor adalah uang yang diperoleh kontraktor berdasarkan harga jasa borongan. Sedangkan biaya overhead adalah biaya tak terduga.
Perlu diketahui, kontraktor yang dibayar dengan sistem borongan atau lump sum ini takkan mematok harga yang terlalu “mepet” atau terlalu pas dari harga realnya karena beresiko bagi kontraktor. Untuk itu, kontraktor borongan akan mematok biaya overhead sekitar 5-10% dari real cost dan baru akan digunakan jika terdapat pekerjaan tambahan atau pembiayaan yang tak terduga. Bila nyatanya tak ada biaya atau pekerjaan tambahan, maka biaya overhead yang ada menjadi keuntungan kontraktor.
Tak hanya itu, kekurangan lain dari sistem lump sum adalah rawan penyelewengan dana yang berujung penurunan kualitas bangunan. Hasil pembangunan juga lebih mengecewakan dan kurang rapi karena para tukang bekerja setengah hati dan hanya ingin cepat selesai agar upahnya cair.
Memang, dengan sistem borongan atau lump sum, pekerjaan akan lebih cepat selesai namun kualitas yang dihasilkan patut dipertanyakan. Anda boleh memilih sistem ini jika yang Anda prioritaskan adalah dari sisi kepraktisan dan pembangunan yang cepat selesai tanpa harus mengeluarkan uang lagi.
Apa itu Cost and Fee?
Cost and fee adalah sistem pembayaran kontrak jasa konstruksi dengan membayarkan sekian persen dari total biaya pembangunan (biasanya sekitar 10% atau lebih, tergantung kesepakatan), termasuk biaya material, upah tenaga kerja dan lainnya.
Berbeda dengan lump sum, sistem cost and fee menawarkan opsi yang lebih fleksibel. Penggunaan dana oleh kontraktor sepenuhnya transparan, dimana tiap minggunya Anda mendapat laporan progress kerja di lapangan, absensi tukang, target pekerjaan hingga alokasi belanja material lengkap dengan nota pembelian serta upah tenaga kerja secara real cost. Dengan begitu Anda pun mengetahui jenis dan kualitas material yang dibeli beserta jumlah dan harganya, hingga upah tiap pekerja.
Tak hanya itu, Anda sebagai owner juga bisa membeli material dan mengelola dana sendiri. Dengan begitu, Anda bisa memilih langsung kualitas hingga merk material yang digunakan. Karenanya, sistem cost and fee ini cocok bagi Anda yang mementingkan kualitas dan punya waktu untuk mengelola pembangunan rumah sendiri.
Disisi lain, menggunakan sistem cost and fee artinya kontraktor tidak bertanggungjawab atas kenaikan harga bahan bangunan akibat inflasi maupun keterlambatan jadwal akibat cuaca. Namun di lain pihak, cost and fee memiliki banyak keunggulan dari sisi fleksibilitas waktu, kualitas hasil pekerjaan, efisiensi dana hingga sistem kerja dan pengelolaan dana yang jujur dan transparan.
Hal itulah yang menjadikan sistem cost and fee sedikit lebih unggul daripada lump sum. Anda yang kreatif dan suka berekperimen pada desain pun jadi bisa berkarya dengan lebih leluasa. Tak hanya itu, biaya keseluruhan juga lebih murah dibandingkan dengan lump sum (borongan). Pasalnya, dana yang Anda keluarkan saat menggunakan cost and fee adalah real cost. Berbeda dengan lump sum yang biayanya sudah termasuk real cost, biaya overhead serta keuntungan kontraktor.
Secara keseluruhan, berikut perbandingan sistem lump sum dengan cost and fee.
Demikian pengertian lump sum dan cost and fee serta perbedaan keduanya. Kini setelah memahami perbedaan antara lump sum dan cost and fee serta mengetahui kelebihan dan kekurangannya masing-masing, Anda bisa memilih jasa pengawas dan kontraktor serta menentukan sistem kontrak yang hendak dipakai. Dengan begitu, pembangunan rumah idaman Anda pun bisa segera dimulai.
Ingin segera membangun rumah tapi tak punya desain? Tenang, Anda bisa menggunakan jasa Emporio Architect. Bingung cari jasa pengawas untuk pembangunan rumah? Emporio Architect juga punya solusinya! Tunggu apalagi? Hubungi customer service kami untuk booking jasa Emporio Architect.
Apabila Anda ada pertanyaan silahkan konsultasikan dengan kami.