✓ Ukuran Lahan
✓ Kebutuhan Ruang
✓ Style / Referensi Desain yang disukai
✆ Telp.
Jabodetabek:
+6282146645837
✆ Telp.
Luar Jabodetabek:
+6282219788877
Tinggal di rumah yang melibatkan kotoran sapi mungkin terlihat menjijikkan pada pandangan pertama, tetapi pertimbangkan bahwa fiberglass justru lebih buruk dan berpotensi menyebabkan kanker. Ketika digunakan sebagai isolator, kotoran bukanlah hal yang aneh. Orang-orang telah membangun dengan kotoran selama ribuan tahun.
Tidak percaya? Berikut ini adalah rumah-rumah di seluruh dunia yang terbuat dari kotoran sapi:
- Rumah Kassena, Tiébélé, Burkina Faso, Afrika Barat
Di Tiébélé, struktur dan fondasi rumah terbuat dari tanah yang dicampur dengan erami dan kotoran sapi. Rumah-rumah ini kemudian dihiasi dengan mural indah yang menggambarkan kehidupan sehari-hari, agama, dan warisan.
- Roundhouses, Rural Nepal
Roundhouses di Nepal India ini juga menggunakan kotoran sapi sebagai pelapis lantai. Rumah seperti ini dapat bertahan dari badai pasir dan angin topan, bahkan terasa lebih hangat. Bagian dinding rumah biasanya dicat dengan lumpur merah, dan atapnya terbuat dari jerami. Nah roundhouses ini memiliki satu pintu dan jendela kecil. Ruang interiornya kecil, dengan sedikit sekat antara sudut dapur dan ruangan lainnya.
- Rumah Beehive, Harran, Turki
Rumah Beehive kini menjadi situs bersejarah yang dilindungi di Turki. Rumah-rumah berbentuk kerucut yang terbuat dari lumpur dan kotoran ini memiliki struktur yang baik ,dan beberapa di antaranya berasal dari zaman Alkitab.
- Maasai Inkajijik, Great Rift Valley, Southern Kenya/Northern Tanzania:
Inkajijik (rumah) suku Maasai yang berbentuk seperti roti ini terbuat dari lumpur, ranting, rumput, kotoran sapi, dan air kencing sapi. Menariknya kombinasi bahan tersebut dapat mengusir nyamuk dan membuat suasana di dalam rumah tetap sejuk.
- Rumah Adat Suku Sasak Ende, Lombok, Indonesia
Suku Sasak Ende di Indonesia juga menggunakan kotoran sapi sebagai perekat lantainya. Dahalu pekerjaan mayoritas warga Suku Sasak Ende adalah petani. Sapi menjadi salah satu hewan yang banyak membantu pekerjaan petani untuk membajak sawah. Sehingga menggunakan kotoran sapi pada rumah menjadi salah satu bentuk rasa syukur.
Proses pelapisannya diawali dengan mengambil kotoran sapi yang masih segar, kisaran 1-2jam setelah dikeluarkan oleh sapi. Kotoran tersebut lalu dicampur dengan air yang cukup agar teksturnya tidak terlalu cair. Setelah itu campuran kotoran sapi dilumuri pada lantai rumah menggunakan tangan. Proses ini dilakukan setiap dua minggu sekali, atau saat lapisan lapisan kotoran sapi ini retak.
Uniknya lantai rumah warga Sasak Ende ini tidak pernah menebal meski rutin dilapisi kotoran sapi, karena lapisan tersebut lambat laun menjadi debu. Debu tersebut lantas disapu menggunakan sapu khusus yang terbuat dari tangkai padi. Bagi warga Sasak Ende menggunakan kotoran sapi sebagai pelapis lantai dapat mengusir lalat dan nyamuk. Mereka juga mempercayai bahwa tidur menggunakan tikar diatas lantai yang dilapisi kotoran sapi dapat membuatnya terhindar dari strok. Lantai rumah adat ini pun terasa dingin di telapak kaki dan tidak memiliki bau menyengat meski dilapisi kotoran sapi.
Apabila Anda ada pertanyaan silahkan konsultasikan dengan kami.