✓ Ukuran Lahan
✓ Kebutuhan Ruang
✓ Style / Referensi Desain yang disukai
✆ Telp.
Jabodetabek:
+6282146645837
✆ Telp.
Luar Jabodetabek:
+6282219788877
Memasuki tahun 2020, Indonesia digemparkan dengan berita banjir di daerah Jakarta dan sekitarnya. Banjir dengan ketinggian bervariasi di beberapa area tersebut bahkan mampu menenggelamkan rumah 1 lantai karena ketinggian air sempat mencapai 6 meter. Kejadian seperti ini sebenarnya cukup sering terjadi, bahkan rutin tiap tahunnya terutama ketika musim penghujan tiba. Oleh karena itu, seharusnya kejadian seperti ini dapat diantisipasi tak hanya oleh pemerintah dan warga setempat, namun juga bagi pemilik rumah yang tinggal di daerah rawan banjir. Jika Anda memiliki rumah di daerah Jakarta dan sekitarnya, tentunya Anda tidak ingin repot membersihkan dan merenovasi rumah setiap tahunnya karena kebanjiran, bukan? Tak hanya itu, kerugian terbesar dari bencana banjir adalah rusaknya bagian-bagian rumah seperti dinding yang berjamur, rusaknya furnitur, konsletnya peralatan listrik, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, saat berencana membangun rumah di daerah rawan banjir atau jika Anda tinggal di area Jakarta dan sekitarnya namun berencana merenovasi rumah Anda agar anti banjir, maka desain rumah perlu mendapat perhatian lebih.
Berikut adalah pilihan desain rumah anti banjir yang wajib diterapkan bila Anda tinggal di daerah rawan banjir.
1. Tinggikan rumah seperti konsep rumah panggung
Konsep rumah seperti ini sudah diterapkan sejak lama oleh nenek moyang kita. Bagaikan rumah tradisional, Anda dapat membuat desain rumah menyerupai rumah panggung namun dimodifikasi sehingga terlihat lebih modern dan kekinian. Alih-alih kayu, Anda dapat menggunakan beton sebagai tonggak sehingga lebih kokoh dan tahan lama. Dengan adanya beberapa tonggak beton yang berfungsi sebagai kolom-kolom penguat, maka air bah saat banjir dapat melewati bagian bawah rumah dengan mudah tanpa adanya penghalang seperti dinding, furnitur dan lain sebagainya. Bagian bawah rumah dengan desain seperti ini juga dapat dimanfaatkan sebagai taman, kolam maupun parkir kendaraan.
2. Manfaatkan permainan levelling. Korbankan lantai bawah untuk ‘dilewati dan dialiri’ air saat banjir
Solusi lainnya untuk desain rumah anti-banjir adalah dengan memanfaatkan permainan levelling. Dengan adanya levelling, maka lantai bawah dapat dikorbankan untuk dilewati dan dialiri air saat banjir sedangkan lantai atas dapat dimanfaatkan sebagai tempat tinggal Anda yang nyaman dan aman dari banjir. Untuk itu, konstruksi dinding pada lantai bawah haruslah dibuat sekuat mungkin sehingga dapat digunakan sebagai penyangga bagian atas rumah. Tak hanya itu, bagian lantai bawah rumah haruslah memiliki sesedikit mungkin ruangan dengan banyak bukaan dan disarankan hanya berisi fungsi/ruang pendukung (bukan bagian vital dari rumah). Jika memungkinkan, akan lebih baik bila hanya terdapat 2-3 ruangan yang los dan lapang dan terdapat banyak bukaan serta terhubung langsung ke halaman belakang yang terbuka. Dengan demikian, saat bencana banjir melanda, maka air dapat memasuki dan melewati lantai bawah rumah dengan mudah tanpa banyak hambatan seperti dinding ruangan dan furniture, yang nantinya justru menambah pembebanan. Tak hanya itu, adanya banyak bukaan yang langsung mengarah ke bagian belakang yang terbuka menjadikan lantai bawah mudah dilewati air, sehingga genangan air serta lumpur tidak tertampung di bagian dalam rumah.
Konsep seperti ini banyak digunakan pada desain rumah karya Emporio Architect. Salah satu contohnya adalah pada desain rumah bergaya modern tropis milik Bapak Arnold di Jakarta. Untuk mengantisipiasi banjir yang rutin melanda Jakarta tiap tahunnya, maka Bapak Arnold memanfaatkan levelling pada desain rumahnya. Pada bagian bawah rumah beliau hanya terdapat carport, garasi, servis area bagi supir dan asisten rumah tangga, ruang serbaguna yang los dan lapang dan taman belakang. Terlihat pada gambar bahwa pada lantai bawah terdapat banyak bukaan serta partisi yang menggunakan kaca alih-alih dinding masif sehingga lebih fleksibel. Tak hanya itu, peralatan mekanik, elektrik serta plumbing (air) diletakkan pada rooftop sehingga aman dari konsleting listrik. Perbedaan levelling setinggi 3 meter antara lantai bawah dan lantai diatasnya menjadikan bagian atas rumah yang merupakan tempat tinggal dan pusat aktivitas keluarga Bapak Arnold menjadi aman dari banjir. Dengan demikian, saat bencana banjir melanda, maka keluarga Bapak Arnold pun dapat melakukan aktivitas seperti biasa dengan nyaman. Tak hanya itu, taman depan serta teras yang berada di bagian atas juga aman dari banjir sehingga tak perlu kuatir tanaman kesayangan Anda akan rusak. Dengan demikian, walau rumah tidak sepenuhnya anti banjir, tapi setidaknya kerugian dari bencana banjir pun dapat diminimalisir.
3. Membuat dinding yang ‘membentengi’ rumah dari banjir
Solusi lainnya untuk membuat desain rumah anti banjir adalah dengan membuat dinding di sekeliling rumah yang membentengi rumah dari banjir. Dinding yang dibuat tinggi bagaikan benteng dengan gerbang kedap air merupakan salah satu pendekatan. Anda dapat membangun ‘benteng’ tersebut mengelilingi seluruh rumah dan taman sehingga aman dari banjir. Alternatif lainnya adalah dengan membangun ‘benteng’ pada bangunan rumah saja sehingga rumah aman dari banjir namun harus merelakan taman/lansekap rumah Anda yang terendam banjir. Hal ini dilakukan pada beberapa rumah yang berada di luar negeri dan terbukti cukup efektif mencegah banjir masuk ke rumah. Sistemnya sama saja seperti tanggul/bendungan, hanya saja dibuat untuk melindungi dan menampung rumah dari banjir, bukan sebaliknya. Namun cara ini cukup sulit diterapkan di Indonesia.
4. Membuat desain rumah yang dapat ‘mengambang’ seiring level kenaikan air saat banjir
Semakin canggihnya teknologi, memunculkan inovasi terbaru yang mampu membuat rumah ‘mengambang’ naik dan turun mengikuti level ketinggian air saat banjir. Terdapat banyak variasi desain rumah untuk konsep seperti ini karena adanya berbagai teknologi yang mampu mewujudkannya. Sayangnya, desain rumah yang dapat ‘mengambang’ seperti ini sangat sulit diterapkan di Indonesia terutama karena terbatasnya teknologi serta sumber daya manusia yang mampu mengerjakannya. Contoh desain rumah ‘mengapung’ seperti ini dapat dilihat pada Amphibious House di Inggris yang menggunakan konsep dermaga. Contoh lainnya adalah rumah apung di Belanda.
5. Membuat rumah berlapis logam sehingga lebih kokoh
Alternatif desain rumah anti banjir yang terakhir adalah dengan membangun rumah di atas struktur beton solid untuk menjamin kekuatannya saat terjadi pergerakan tanah. Desain rumah yang banyak di gunakan di Jepang ini lebih kokoh sehingga tahan terhadap berbagai bencana seperti banjir, badai, gempa bahkan tsunami. Hal ini dikarenakan dinding rumah yang terbuat dari kayu di dalam serta logam di luar. Ini dilakukan karena logam lebih kuat menahan arus air saat tsunami atau banjir bandang. Jendela kaca di bawah hanya ada beberapa karena kaca bisa pecah saat diterpa arus air yang sangat kuat.
Demikian 5 pilihan desain rumah anti banjir yang cocok untuk Anda yang tinggal di daerah rawan banjir. Tak hanya itu,untuk rumah di daerah rawan banjir seperti Jakarta dan sekitarnya, wajib untuk jangan menempatkan peralatan listrik seperti stop kontak, tombol lampu, genset, water tank dan lainnya di bagian yang lebih tinggi sehingga aman dari konsleting. Tak hanya itu, mulailah kebiasaan menanam tanaman serta membuat lubang resapan air atau biopori sehingga air hujan dapat meresap ke tanah dan tidak menimbulkan banjir.
Nah, bagaimana menurut Anda setelah membaca artikel ini? Desain rumah anti banjir yang manakah yang menjadi pilihan Anda? Jika Anda tertarik untuk membuat rumah seperti pada desain no 2, maka percayakan saja pada Emporio Architect untuk membuat desain rumah Anda. Bersama Emporio Architect, wujudkan rumah anti banjir yang membuat Anda sekeluarga nyaman dan tak perlu pusing apalagi kuatir saat banjir melanda.
Apabila Anda ada pertanyaan silahkan konsultasikan dengan kami.